MAKALAH UNSUR-UNSUR MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PENTINGNYA SDM DALAM PENDIDIKAN



KATA PENGANTAR

           Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan nikmatnya yang tak ternilai harganya, sehingga penulis telah selesai menulis makalah ini yang berjudul : Unsur-unsur Manajemen Pendidikan dan Pentingnya SDM dalam Pendidikan

             Selanjutnya salam sejahtera juga penulis haturkan kepada tokoh ilmuan sedunia yaitu Nabi Muhammad Saw yang merupakan salah seorang yang sudah terbukti keberhasilannya dalam hal mengajarkan nilai nilai kebenaran ataupun mendidik, merobah peradaban manusia, dan sikap serta cara pandang dan pola hidup sebagai mana layaknya.

             Terimakasih kepada kawan-kawan yang ikut memberi andil, sport serta motivasi dalam rangka penulisan makalah ini.

Penulis








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………....ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
BAB II PERMASALAHAN…………………………………………………..2
BAB III PEMBAHASAN DAN ISI…………………………………………..3
A.      Pengertian Manajement.............................................................................. 3
B.       Pengertian Pendidikan............................................................................... 4
C.       Pengertian Manajement Pendidikan........................................................... 5
D.      Fungsi Manajement Pendidikan................................................................. 7
E.       Unsur-Unsur manajement Pendidikan....................................................... 12
F.        Pentingnya SDM dalam dunia Pendidikan................................................ 15

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..16
A.      Kesimpulan................................................................................................. 16
B.       Saran…....................................................................................................... 16


DAFTAR PUSTAKA
 



 BAB I
PENDAHULUAN

      A.          Latar Belakang

Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju sangat cepat, sangat cepat pula merupabah pola pikir masyarakat, hal ini mengakibatkan program pendidikan dan pengajaran lebih ketinggalan bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat, hal ini merupakan tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan agar tidak statis dalam menambah wawasan dari berpikir dinamis untuk menghasilkan tamatan yang berkualitas. Berbagai ilmu telah berkembang untuk menyesuaikan jaman , seperti ilmu management yang berkembang pesat . Perkembangan ilmu management yang ada sesuai dengan perkembangan Negara kita, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yg semakin berkembang dan semakin ingin menuju kategori negara maju . Keberadaan ilmu management sangat bermanfaat bagi para pemuda karena di dalam ilmu management terdapat ilmu yang dapat diimplikasikan dalam kehidupan masyarakat atau sehari – hari .  Oleh karena itu Management sangat dibutuhkan tidak hanya di perusahaan saja tetapi juga didunia pendidikan.
            Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak mengetahui pengertian manajemen pendidikan, fungsi dari management pendidikan itu sendiri apa, dan apa sajakah unsure-unsur yang terksndung di dalam manajemen pendidikan. Banyak orang bertanya – tanya tentang hal itu ,namun dengan berkembangnya tekhnologi dan berkembangnya Internet di Negara kita , kita dapat langsung mengetahui perkembangan management dengan mudah. Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis akan memberikan pemaparan dan penjelasan mengenai pengertian, fungsi, unsur manajemen pendidikan dan pentingnya SDM dalam pendidikan.




BAB II
PERMASALAHAN
     
B.           Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis akan membahas mengenai:
1.      Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Pendidikan?
2.      Bagaimanakah fungsi Manajemen Pendidikan?
3.      Bagaimanakah Unsur Manajemen Pendidikan?
4.      Apakah penting SDM dalam pendidikan?

C.          Tujuan
 Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.            Memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen pemimbing.
2.            Memberikan penjelasan mengenai pengertian Manajemen Pendidikan.
3.            Memberikan penjelasan mengenai fungsi Manajemen Pendidikan.
4.            Memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur yang terkandung di dalam Manajemen Pendidikan.
5.            Memberikan penjelasan mengenai seberapa penting SDM dalam pendidikan
  
BAB III
PEMBAHASAN DAN ISI

A.    Pengertian Manajemen

            Manajemen berasal dari kata “manus” yang berarti “tangan”, berarti menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Definisi lain dari manajemen yang lebih lengkap sebagaimana dikemukakan oleh Mulyani A. Nurhadi adalah sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.        
Pendapat Pakar tentang Manajemen
No
Pengertian manajemen
Pendapat
1.
Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu
(Prajudi Atmosudirdjo)
2
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain
(George R. Terry)
3.
Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi
(Sondang P. Siagian)

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa management merupakan ilmu yang mengatur, mengendalikan, megkoordinasi dan menggerakkan segala sesuatu atau sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu ataupun mencapai sesuatu menjadi seperti yang diinginkan secara efektif dan efisien.

B.     Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan, untuk dituntut agar tumbuh dan berkembang.
Di dalam bahasa arab dikenal dengan istilah “tarbiyah”, berasal dari kata “raba-yarbu” yang berarti mengembang, tumbuh. “Seperti satu benih yang menumbuhkan tunas dan lembaganya, makin mengeras dan kokoh batangnya hingga mengagumkan bagi banyak petani”.
Berikut ini merupakan defenisi pendidikan dari beberapa ahli
No
Pakar
Pengertian
1
Ivan Illich
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
2
The International Standard Classification of Education, UNESCO (1975)
Pendidikan adalah komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang dirancang untuk menumbuhkan belajar.
3
UU No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
4
Ivan Illich
Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

C.    Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. Istilah lama yang sering digunakan adalah ‘administrasi’. Untuk memperjelas pengertian manajemen, tampaknya perlu ada penjelasan lain yang lebih bervariasi mengenai makna manajemen.
Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik yang terkait dengan organisasi pendidikan. Sehingga diharapkan melalui kegiatan manajemen pendidikan tersebut, tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
            Menurut Redja Mudyaharjo, manajemen pendidikan adalah suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
            Menurut Prof. DR. Oemar Hamalik, manajemen pendidikan adalah suatu proses atau system organ peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suaru system pendidikan.
Berikut ini merupakan defenisi manajemen pendidikan dari beberapa ahli:
No
Pakar
Pengertian
1
Tony Bush (1986-2003)
Manajemen pendidikan adalah bidang studi dan praktek terkait dengan operasi organisasi pendidikan
2
Made Pidarta (1988:4)
Aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentuakn sebelumnya
3
H. A. R. Tilaar (2006)
Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan yang mengimplikasikan adanya perencanaan atau rencana pendidikan serta kegiatan implementasinya
4
Hasbullah (2006)
Manajemen pendidikan adalah merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan diikuti oleh pengorganisasian pengarahan pelaksanaan pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, manajemen pendidikan juga merupakan usaha untuk melakukan pengelolaan system pendidikan
5
Veithzal Rivai dan Silviana Murni (2008)
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
6
Engkoswara dan Ann Komariah (2010:89)
Suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian, dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mengandung suatu proses ataupun system yang mengkoordinasikan, memadukan, menyelengggarakan dan mengimplikasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan berkualitas.

D.    Fungsi Manajemen Pendidikan

Penting untuk diingat, bahwa manajemen adalah suatu bentuk kerja. Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel mengemukakan lima fungsi manajemen, yaitu:
1)      Planning- Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan Islam perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan Islam. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan Islam akan berakibat sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan Islam. Bahkan Allah memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain sebuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana Firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr : 18 yang berbunyi :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسُُ مَّاقَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرُُ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
          Ketika menyusun sebuah perencanaan dalam pendidikan Islam tidaklah dilakukan hanya untuk mencapai tujuan dunia semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui batas-batas target kehidupan duniawi. Arahkanlah perencanaan itu juga untuk mencapai target kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga kedua-duanya bisa dicapai secara seimbang.
          Mahdi bin Ibrahim [ 1 ] mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk diperhatikan demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
-          Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan
-          Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai
-          Keterkaitan antara fase-fase operasionalrencana dengan penanggung jawab operasional, agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai.
-          Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat, mempertimbangkan perencanaa, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan tujuan.
-          Kemampuan organisatoris penanggung jaawab operasional.
 


[ 1 ] Mahdi bin Ibrahim, Amanah dalam Manajemen, hal. 63
          Sementara itu menurut Ramayulis [ 2 ]  mengatakan bahwa dalam Manajemen pendidikan Islam perencanaan itu meliputi :
-          Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan murid.
-          Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan
-          Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
-          Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja.
          Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan Islam perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui kesuksesan yang memuaskan.

2)      Organizing- mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu. Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi suatu kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dengan mudah bisa diluluhlantakan oleh kebathilan yang tersusun rapi.
          Menurut Terry [ 3 ]  pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.

[ 3 ] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Kalam Mulia, Jakarta, 2008), hal. 271
[ 4 ] George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Bumi Aksara, Jakarta,   2006), hal. 73




         Organisasi dalam pandangan Islam bukan semata-mata wadah, melainkan lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan secara rapi. Organisasi lebih menekankan pada pengaturan mekanisme kerja. Dalam sebuah organisasi tentu ada pemimpin dan bawahan.[ 4 ]
          Sementara itu Ramayulis [ 5 ] menyatakan bahwa pengorganisasian dalam pendidikan Islam adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi, koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas. Dalam lembaga pendidikan Isla, baik yang bersifat individual, kelompok, maupun kelembagaan.
          Dari uraian di atas dapat difahami bahwa pengorganisasian merupakan fase kedua setelah perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif. Banyak pikiran, tangan, dan keterampilan dihimpun menjadi satu yang harus dikoordinasi bukan saja untuk diselesaikan tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk menciptakan kegunaan bagi masing-masing anggota kelompok tersebut terhadap keinginan keterampilan dan pengetahuan.

3)      Staffing-  menentukan keperluan-keperluan sumberdaya manusia, pengarahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.

4)      Motivating- mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan. Bernard Berelson dalam Siswanto, mendefenisikan motivasi sebagai keadaan jiwa dan sikap mental manusai yang memberikn energi, mendorong kegiatan, dan mengarah dan menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberikan kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. [ 6 ]



[ 4 ]  Siswanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 119
[ 5 ] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, hal. 272
[ 6] Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam   Prkatik,(Gema Insani,
Jakarta, 2003), hal. 101

5)      Controlling- mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu. [ 7 ]
              Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Bahkan Didin dan Hendri [ 8 ] menyatakan bahwa dalam pandangan Islam pengawasan dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.
          Dalam pendidikan Islam pengawasan didefinisikan sebagai proses pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksananya perencanaan secara konsekwen baik yang bersifat materil maupun spirituil.
          Menurut Ramayulis [ 9 ] pengawasan dalam pendidikan Islam mempunyai karakteristik sebagai berikut: pengawasan bersifat material dan spiritual, monitoring bukan hanya manajer, tetapi juga Allah Swt, menggunakan metode yang manusiawi yang menjunjung martabat manusia. Dengan karakterisrik tersebut dapat dipahami bahwa pelaksana berbagai perencaan yang telah disepakati akan bertanggung jawab kepada manajernya dan Allah sebagai pengawas yang Maha Mengetahui. Di sisi lain pengawasan dalam konsep Islam lebih mengutamakan menggunakan pendekatan manusiawi, pendekatan yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.



[ 7 ] Brantas, Dasar-dasar Manajemen, ( Alfabeta, 2009), h. 28.
       [ 8 ] Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam  Prkatik, hal. 156
       [ 9 ] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, hal. 274


E.     Unsur-Unsur Manajemen Pendidikan

       I.            Unsur Manajemen            
Unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen. Ada banyak pendapat  yang mengemukakan tentang unsur-unsur manajemen, di antaranya yaitu :
No
Pakar
Unsur-unsur
1
G.R Terry
Dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam sumber daya pokok dari manajemen, yaitu:
1.      Men and woman
2.      Materials
3.      Machines
4.      Methods
5.      Money
6.      Market
2
Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V
1.      Men
2.      Money
3.      Materials
4.      Machines, and
5.      Methods.
3
Soekarno K.
1. Men        : Tenaga manusia digerakkan
2. Money    : Dana yang diperlukan untuk
                      mencapainya
3. Methods : Cara / sistem untuk mencapai tujuan
4. Material  : Bahan-bahan sebagai sumberdaya
    pendidikan yang  mencapai tujuan pendidikan.
5. Machines : Mesin-mesin yang diperlukan
6. Market     : Pasaran, tempat untuk melempar
    hasil produksi.

       

    II.            Unsur-Unsur Pendidikan
Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:
v  Anak didik          : Pihak yang menjadi obyek utama pendidikan
v  Pendidik              : Pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan
v  Materi                  : Bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi
                               kurikulum
v  Alat pendidikan   : Tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik
v  Lingkumgan        : Keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan
v  Dasar dan landasan pendidikan : Landasan yang menjadi fundamental dari
                               segala kegiatn pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan tematis yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi agar anak mempunyai sifat dan tabiat yang sesuai dengan tujuan pendidikan.Yang menjadi eksistensi mendidik terletak pada tujuan mendidik, sedang mengajar eksistensinya terletak pada materinya.Oleh karena itu dapat disimpulkan mendidik lebih luas dari pada mengajar,dan mengajar merupakan sarana dalam mendidik.
          Adapun faktor-faktoryang membatasi kemampuan pendidikan :
v  Faktor anak didik  : di dalam anak didik terdapat potensi-potensi yang butuh
  pendidikan dari luar
v  Faktor pendidik    : guru mempunyai metode penyampain yang berbeda dan
                                beragam
v  Faktor lingkungan : lingkungan sangat berpengaruh baik positif maupun negatif 
         Menurut Lengeverd bahwa di saat ketika anak itu telah sadar atau mengenal kewibawaan. Dia akan memiliki ciri-ciri : adanya kestabilan,sifat tanggung jawab dan sifat berdiri sendiri. Menurut sarjanawan pendidikan dari Barat pendidikan tidak hanya di mulai sejak prenatal (dewasa) melainkan di mulai sejak anak diciptakan (konsepsi). Bedasarkan hal tersebut manajemen pendidikan merupakan salah satu masalah ynng sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu hal yang paling dasar dalam memenejemen pendidikan akan sangat menenetukan corak dan isi dari pendidikan  yang akan membawa anak tersebut ke depan [ 10 ]



[ 10 ] http://www.m-edukasi.web.id.unsur-unsur-pendidikan.html. Diakses pada tanggal  19 oktober 2014.
F.     Pentingnya SDM dalam dunia Pendidikan

Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Membicarakan sumberdaya manusia tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan atau proses manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, pengembangan manajemen dan pengembangan organisasi. Keterkaitan antara aspek-aspek manajemen itu sangat erat sekali sehingga sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan secara terpisah satu dengan lainnya.
Sumber daya manusia (SDM) juga merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan. Secara makro, faktor-faktor masukan pembangunan, seperti sumber daya alam, material dan finansial tidak akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat bila tidak didukung oleh memadainya ketersediaan faktor SDM, baik secara kualitas maupun  kuantitas. Pelajaran yang dapat dipetik dari berbagai negara maju adalah, bahwa kemajuan yang dicapai oleh bangsa-bangsa di negara-negara tersebut didukung oleh SDM yang berkualitas. Jepang, misalnya, sebagai negara pendatang baru (late comer)  dalam kemajuan industri dan ekonomi memulai upaya mengejar ketertinggalannya dari negara-negara yang telah lebih dahulu mencapai kemajuan ekonomi dan industri (fore runners)  seperti Jerman, perancis dan Amerika dengan cara memacu pengembangan SDM (Ohkawa dan Kohama 1989).
Dalam konteks mikro, Sumber Daya Manusia adalah manusia/orang yang bekerja di lingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai, karyawan, personil, pimpinan / manajer, pekerja, tenaga kerja, majikan buruh dll. Di lingkungan organisasi bidang pendidikan adalah semua pegawai administratif, pendidik /guru, dosen serta tenaga kependidikan lainnya.




Dalam kenyataannya manusia (SDM) dengan organisasi sebagai wadah untuk mewujudkan hakikat kemanusiaan dan untuk memenuhi kebutuhan (need) manusia memiliki hubungan yang sangat / kuat. Hubungan tersebut sebagai berikut :
a.       Manusia membutuhkan organisasi
a.       Organisasi membutuhkan manusia
b.      Manusia penggerak organisasi
b.      Tanpa manusia organisasi tidak akan berfungsi
c.       Manusia berorganisasi untuk memenuhi kebutuhannya
c.       Semua kebutuhan manusia merupakan objek organisasi

Oleh karena itu SDM diperlukan oleh setiap institusi kemasyarakatan dan organisasi. Berbagai institusi kemasyarakatan, seperti institusi keluarga, institusi ekonomi, dan institusi keagamaan, SDM merupakan unsur penting dalam pembinaan dan pengembangannya. Demikian pula dalam organisasi, SDM berperan sangat penting dalam pengembangannya, terutama bila diinginkan pencapaian tujuan yang optimal. Bila tujuan akhir setiap kegiatan pembangunan, baik dalam konteks makro maupun mikro, adalah peningkatan taraf hidup, maka optimalisasi pencapaian tujuan itu adalah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia secara optimal. Berdasarkan konsep di atas, dukungan SDM yang berkualitas sangat menentukan keoptimalan keberhasilan pencapaian tujuan itu.

BAB IV
PENUTUP

         

                                                                                          
   A.    Kesimpulan
Penulis menarik kesimpulan bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mengandung suatu proses ataupun system yang mengkoordinasikan, memadukan, menyelengggarakan dan mengimplikasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan berkualitas.
Setelah kita mengetahui pengertian atau definisi Management , maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Kita Dapat Memahami Fungsi Management.
2.      Dapat Mengetahui Fungsi Management dari beberapa ahli    terkemuka didunia.
3.      Dapat Mengimplementasikan Fungsi Management dalam kehidupan.
4.      Mengetahui Lebih Detail Mengenai Fungsi Management .
5.      Mengetahui unsur-unsur yang terkandung di dalam Manajemen Pendidikan.
6.      Mengetahui betapa pentingnya SDM  dalam menajemen pendidikan


  B.     Saran
            Adapun saran yang disampaikan oleh penulis setelah menyelesaikan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Diharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya.
2.      Diharapkan agar nantinya makalah ini dapat menjadi bahan ajar tambahan bagi  pembaca.
3.      Melalui makalah ini, penulis berharap agar kita semua dapat lebih memahami ilmu Manajemen Pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Brantas, Dasar-dasar Manajemen. Alfabeta. 2009.
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Prkatik, Jakarta : Gema Insani, 2003.
George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara, 2006.
Mahdi bin Ibrahim, Amanah dalam Manajemen, Jakarta : Pustaka Al Kautsar, 1997.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2008.
Robbin dan Coulter, Manajemen (edisi kedelapan), Jakarta : PT Indeks, 2007.
Siswanto, Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
http://www.m-edukasi.web.idunsur-unsur-pendidikan.html. Diakses pada tanggal 19 oktober 2014
http://wwwnengelis.blogspot.com.fungsi-manajemen-pendidikan.html. Diakses pada tanggal 19 oktober 2014


Previous
Next Post »
Thanks for your comment