MAKALAH MANAJEMEN


  1.     Unsur - Unsur Manajemen Pendidikan dan Pentingnya SDM dalam Pendidikan.

A.    Pengertian Manajemen Pendidikan
1.       Tony Bush (1986-2003) Manajemen pendidikan adalah bidang studi dan praktek  terkait dengan operasi organisasi pendidikan
2.      Made Pidarta (1988:4) Aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentuakn sebelumnya
3.      H.A.R. Tilaar (2006) Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan yang mengimplikasikan adanya perencanaan atau rencana pendidikan serta kegiatan implementasinya
4.      Veithzal Rivai dan Silviana Murni (2008) Manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.

B.     Fungsi Manajemen Pendidikan
1.      Planning      : menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
2.      Organizing   : mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3.      Staffing        : menentukan keperluan-keperluan sumberdaya manusia, pengarahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
4.      Motivating    : mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan.
5.      Controlling : mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu.

C.    Unsur-Unsur Manajemen Pendidikan
A.    Menurut Soekarno K. ada beberapa unsur pada manajemen yaitu :
  1. Men              : Tenaga manusia digerakkan
  2. Money          : Dana yang diperlukan untuk mencapainya
  3.  Methods      : Cara / sistem untuk mencapai tujuan
  4. Material        : Bahan-bahan sebagai sumberdaya pendidikan yang  mencapai tujuan pendidikan.
  5. Machines      : Mesin-mesin yang diperlukan
  6. Market          : Pasaran, tempat untuk melempar hasil produksi

B.     Adapun unsur-unsur pendidikan adalah :
1.      Anak didik          : Pihak yang menjadi obyek utama pendidikan
2.      Pendidik              : Pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan
3.      Materi                  : Bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi kurikulum
4.      Alat pendidikan   : Tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik
5.      Lingkumgan        : Keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan
6.      Dasar dan landasan pendidikan : Landasan yang menjadi fundamental dari segala kegiatn pendidikan.

D.    Pentingnya SDM Dalam Dunia Pendidikan
                  Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Membicarakan sumberdaya manusia tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan atau proses manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, pengembangan manajemen dan pengembangan organisasi. Keterkaitan antara aspek-aspek manajemen itu sangat erat sekali sehingga sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan secara terpisah satu dengan lainnya.
Oleh karena itu SDM diperlukan oleh setiap institusi kemasyarakatan dan organisasi. Berbagai institusi kemasyarakatan, seperti institusi keluarga, institusi ekonomi, dan institusi keagamaan, SDM merupakan unsur penting dalam pembinaan dan pengembangannya. Demikian pula dalam organisasi, SDM berperan sangat penting dalam pengembangannya, terutama bila diinginkan pencapaian tujuan yang optimal. Bila tujuan akhir setiap kegiatan pembangunan, baik dalam konteks makro maupun mikro, adalah peningkatan taraf hidup, maka optimalisasi pencapaian tujuan itu adalah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia secara optimal. Berdasarkan konsep di atas, dukungan SDM yang berkualitas sangat menentukan keoptimalan keberhasilan pencapaian tujuan itu.


2.     Fungsi Perencanaan Dalam Manajemen Pendidikan.

A.    Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merncanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainya untuk mencapai suatu perencanaan.
adapun beberpa ahli  mengartikan pengertian perencanaan adalah sebagai berikut:
a.       Herbert simon (1996) : perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan.
b.       Gordon Rowland (1993) : perencanaan bukan hanya membantu menciptakan solusi tapi juga membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri.

B.     Tujuan Perencanaan :
1.            Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya. 
2.            Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3.            Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
4.            Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5.            Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu.
6.            Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7.            Menyerasikan dan memadukan bebera pa subkegiatan.
8.            Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9.            Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

C.    Beberapa Manfaat Perencanaan Adalah :
1.            Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan
2.            Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3.            Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
4.            Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5.            Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6.            Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
7.            Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8.            Menghemat waktu, usaha, dan dana

D.    Beberapa Kelemahan Perencanaan Adalah :
1.            Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
2.            Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3.            Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4.            Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi
5.            Ada beberapa rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten

E.     Macam-Macam Perencanaan
Macam-macam perencanaan dalam pengantar manajemen dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Perencanaan organisasi
Perencanaan ini terdiri dari:
a.       Perencanaan strategis : Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari Keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
b.      Perencanaan taktis : Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata
c.       Perencanaan operasional : Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer tingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian selanjutnya.

2.      Perencanaan kontinjensi
Jenis perencanaan lain yang juga penting adalah perencanaan kontinjensi (contingency planning) yaitu penentuan serangkaian tindakan alternatif jika suatu rencana tindakan secara tidak terduga terganggu atau dianggap tidak sesuai lagi.

F.     Jenis-Jenis Perencanaan
Ada beberapa macam perencanaan yang ditinjau dari beberapa segi,yaitu:
A. Jenis perencanaan menurut prosesnya :
1.      Policy Planning, suatu rencana yang memuat kebiajkankebijakansaja, tentang garis besar atau pokok dan bersifatumum. Mengenai apa dan bagaimana melaksanakan kebijakanitu tidak dirumuskan. Contohnya ada pada GBHN.
2.      Program Planning, merupakan perincian dan penjelasandaripada policy planning. Dalam perencanaan ini biasanyamemuat, hal-hal berikut: (a) Ikhtisar tugas-tugas yang harus dikerjakan (b) Sumber-sumber dan bahan-bahan yang dapat digunakan (c) Biaya, personalia, situasi dan kondisi pekerjaan (d) Prosedur kerja yang harus dipatuhi (e) Struktur organisasi yang harus dipenuhi
3.      Operational Planning (perencanaan kerja), yakni suatuperencanaan yang memuat hal- hal yang bersifat teknis seperticara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuanyang lebih tinggi. Hal-hal yang seringkali dimuat dalamperencanaan ini adalah: Analisa daripada program perencanaan (a) Penetapan prosedur kerja (b) Metode-metode kerja (c) Tenaga-tenaga pelaksana (d) Waktu, dan sebagainya

B. Jenis perencanaan menurut jangka waktunya :
1.      Long Range Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yangdalam pelaksanaannya membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun
2.      Intermediate Planning, yaitu perencanaan jangka menengahyang waktu pelaksanaanya membutuhkan waktu antara 1 hingga tiga tahun
3.      Short Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun

C. Jenis perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya :
1.      National Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagiseluruh wilayah Negara
2.      Regional Planning, yakni rencana untuk suatu daerah
3.      Local Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang sangatterbatas.

D. Jenis perencanaan menurut penggunaannya :
1.      Single Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuksekali pakai saja. Dalam artian jika rencana tersebut telahtercapai, maka tidak akan digunakan lagi
2.      Repeats Planning, yaitu perencanaan yang dipakai secaraberulang-ulang, walaupun sudah dilaksanakan berkali-kali

E. Jenis perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan :
1.      General Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besardan menyeluruh untuk kegiatan kerja sama yang lebih luas.Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk satu tahunpelajaran
2.      Special (Concentrated) Planning, suatu rencana mengenai keegiatan khusus, misalnya perencanaan yang dilakukan olehkepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar dikelas IPS.

3.     Fungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen Pendidikan.

A.    Pengertian Pengorganisasian
         Organisasi berasal dari bahasa latin Organum yang berarti: alat, bagian dan anggota badan.Organisasi selalu diartikan sebagai berbagai komponen yang disatukan dalam suatu struktur dan sistem kerja yang terus bergerak seirama dengan sasaran tujuan yang ingin dicapai.
Menurut beberapa para ahli  pengorganisasian didefinisikan  sebagai berikut:
a.       Hasibuan (1990) : mengartikan pengorganisasian sebagai suatu proses untuk menentukan, mengelompokkan tugas, dan pengaturan secara bersama, aktivitas untuk mencapai tujuan, menentukan orang-orang yang akan melakukan aktifitas, menetapkan wewenang yang dapat didelegasikan kepada setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas tersebut.
b.      Hicks & Gullett : Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan wewenang diantara sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
c.       Stoner : Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
d.      R.E. Freeman dan Daniel Gilbert, Jr : Pengorganisasian adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
e.       Drs. B. Suryosubroto dalam bukunya Manajemen Pendidikan di Sekolah : menyatakan bahwa pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang ( guru dan personel sekolah lainnya ) serta mengalokasikan prasarana dan sarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah.

B.     Proses Pengorganisasian
Ernes Dale (Stoner, 1986) memberikan pengorganisasian sebagai sebuah proses yang berlangkah jamak. Proses pengorganisasian itu digambarkan sebagai berikut:
1.      Tahap pertama yang harus di lakukan dalam merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tagas apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Tahap kedua membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perorang atau perkelompok. Disini perlu diperhatikan bahwa orang-orang yang akan diserahi tugas harus didasarkan pada kaulifikasi, tidak dibebani terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan.
3.      Tahap ketiga menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional, dan efisien. Pengelompokan tugas yang saling berkaitan, jika organisasi sudah membesar atau kompleks. Penyatuan kerja ini biasanya disebut depertementalisasi.
4.      Tahap keempat menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis. Pada saat setiap orang dan setiap bagian melaksanakan pekerjaan/aktivitas, kemungkinan timbul konflik diantara anggota, dan mekanisme pengkoordinasian memungkinkan setiap anggota organisasi untuk tetap bekerja efektif.
5.      Tahap kelima melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektivitas. Karena pengorganisasian merupakan suatu proses yang berkelanjutan, diperlukan penelitian ulang terhadap keempat langkah sebelumnya secara terprogram

C.    Dampak Positif
1.      Jenjang manajemen lebih sedikit.  
2.      Birokrasi berkurang. Pengambilan keputusan akan berada pada unit yang sekaligus melaksanakan.
3.      Lebih responsif terhadap perubahan. Unit organisasi akan lebih mudah menghadapi situasi terkini karena pengambilan keputusan pemimpin.
4.      Lebih mendorong kreativitas dan pengembangan ide baru. Unit-unit organisasi yang ada akan berupaya mengembangkan potensi dirinya.
5.      Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota organisasi akan mempunyai rasa memiliki organisasi yang tinggi dan termotivasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja unit organisasinya.
6.      Keterlibatan karyawan lebih besar. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa partisipasi yang lebih tinggi akan meningkatkan kinerja organisasi.
7.      Kecakapan organisasi akan lebih meningkat karena tersedianya sumber daya manusia yang terlatih dan teruji dalam memimpin organisasi.  

D.    Dampak Negatif
1.      Manajer pada tingkat yang lebih rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan dengan strategi umum perusahaan.  
2.      Dapat terjadi kurangnya koordinasi antar manajer.
3.      Manajer pada level yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4.      Dalam organisasi terdesentralisasi, agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif secara efektif.  


Previous
Next Post »
Thanks for your comment