BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ilmu
pengetahuan bagi manuasia merupakan suatu hal yang penting untuk kelanjutan
eksistensinya dan untuk mempertahankan hidupnya. Manusia berpacu dengan waktu
atau masa dan waktu itu ditentukan oleh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Oleh karena itu Allah SWT membekali manusia dengan ilmu
pengetahuan agar dapat mengatur dan mengolah bumi untuk kepentingan seluruh
umat manusia. Ilmu pengetahuan itu dijadikan sebagai salah satu modal dasar
untuk mengolah sumber daya alam, agar manusia dapat lebih mengembangkan
potensinya dalam mengenal dan mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.
Pada era globalisasi ini pendidikan
sangat penting bagi peserta didik. karena di era globalisasi saat ini dapat
membawa kita untuk semakin mudah memperoleh informasi dari luar yang dapat
membantu kita menemukan alternatif-alernatif baru dalam usaha memecahkan
masalah yang kita hadapi terutama dalam bidang pendidikan islam, misalnya
melalui internet kini kita dapat mencari informasi dari seluruh dunia tanpa
harus mengeluarkan banyak dana.
Kondisi pendidikan
dilingkungan kita itu sangat baik terutama dilingkungan pesantren atau
madrasah.banyaknya pelajaran agama dan umum bisa menambah pengetahuan para
peserta didik yang mempelajarinya.
Hubungan pendidikan secara umum
dengan pendidikan islam itu sama-sama berupaya untuk memberikan dengan sengaja
oleh orang dewasa kepada peserta didik dalam pertumbuhan jasmani dan rohani
dalam menuju terbentuknya kepribadian Utama Agar Berguna Bagi Diri Sendiri Dan
Masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI
A.
PENGERTIAN DAN FUNGSI TUJUAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara
sadar atau disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman
untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang luas untuk ke
arah masa depan lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri dapat menciptakan
orang-orang berkualitas.
Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan
yang memberikan kemampuan sseseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai
dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai
corak kepribadiannya, dengan kata lain pendidikan Islam adalah suatu sistem
kependidikannya yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh
hamba Allah sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek
kehidupan manusia baik duniawi maupun ukhrawi.
pengertian tujuan pendidikan menurut
beberapa tokoh, diantaranya :
1. Ki Hadjar Dewantoro : Tujuan
pendidikan adalah mendidik anak agar menjadi manusia yangsempurna hidupnya,
yaitu kehidupan dan penghidupan manusia yang selarasdengan alamnya (kodratnya)
dan masyarakatnya.
2. Johan Amos Comenius (Austria,
1592 – 1670, tokoh aliran realism pendidikan) : Tujuan
pendidikan adalah membentuk manusia yang mempunyai pengetahuan
kesusilaan dan kasalehan sebagai persiapan untuk
kehidupan diakherat.
3. John Locke (Inggris, 1632 –
1704, tokoh aliran Empirisme dalam pendidikan) : Tujuan pendidikan adalah
membentuk “Gentlemen”.
4. J.J. Rousseau (Perancis, 1712
– 1778, tokoh aliran Naturalisme) : Tujuan pendidikan adalah mempertahankan
kebaikan yang ada pada manusia dan membentuk anak menjadi anggota
masyarakat yang natural.
5. John Heinrich Pestalozzi ( Swiss,
1746 – 1827, tokoh pendidikan sosial) Tujuan pendidikan adalah
mempertinggi derajat rakyat (social regeneration) dengan mengembangkan potensi
jiwa anak secara wajar.
6. Friedrich Frobel (Jerman, 1782 – 1852,
tokoh pendidikan anak-anak) Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi
makhluk aktif dankreatif.
7. Maria Montessori (Italia,
1870 – 1952, tokoh pendidikan kanak-kanak) Tujuan pendidikan adalah
perkembangan anak secara bebas.
B. TUJUAN
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang
berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk
mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat
dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Dan juga berikut beberapa tujuan
pendidikan islam menurut beberapa para ahli yaitu :
v Abdal Rahman Shaleh Abd Allah dalam bukunya,Educational
Theory, aQur’anic outlook,[1]menyatakan tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan
menjadi empat dimensi, yaitu :
a.
Tujuan Pendidikan
Jasmani (al-Ahdaf al-Jismiyah)
Mempersiapkan
diri manusia sebagai pengemban tugas
kholifah dibumi, melalui ketrampilan-ktrampilan fisik.
b.
Tujuan Pendidikan
Rohani (al-Ahdaf al-Ruhaniyah)
Meningkatkan
jiwa dari kesetiaan yang hanya kepada allah SWT semata dan melaksanakan
moralitas yang ditaladani oleh Nabi SAW.
c.
Tujuan Pendidikan
Akal (al-Ahdaf al-Aqliyah)
Pengarahan
inteligensi untuk menemukan kebenaran sebab-sebabnya dengan talaah tanda-tanda
kekuasaan allah dan menemukan pesan-pesan ayatnya yang berimplikasi kepada
peningkatan iman kepada sang pencipta.
d. Tujuan Pendidikan Sosial ( al-Ahdaf al-Ijtimaiyah)
Tujuan
pendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian yang utuh yang menjadi bagian
komonitas sosial.
v Menurut Muhammad Athahiyah al-Abrasy,[2] tujuan
pendidiakn Islam adalah tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW sewaktu hidupnya, yaitu pembentukan moral yang tinggi, karena
pendidikan moral merupakan jiwa pendidikan Islam, sekalipun tanpa mengabaikan
pendidikan jasmani, akal, dan ilmu praktis. Tujuan tersebut berpijak dari sabda
Nabi SAWyang diriwayatkan oleh Malik bin Anas dari Anas bin Malik).[3]
انْما بُعثتُ
لأتمم مكارمَ الأخلاق عن انس بن مالك
“Aku
diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”
v Menurut al-Ghazali, yang dikutip oleh
Fathiyah Hasan Sulaiman,[4] tujuan
umum pendidikan islam tercermin dalam dua segi, yaitu:
1. Insan purna yang bertujuan
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Insan purna yang bertujuan
mendapatkan kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat. Pandangan dunia akhirat
dalam pandangan al-Ghazali adalah menempatkan kebahagiaan dalam proporsi yang
sebenarnya. Kebahagiaan yan lebih emiliki nilai universal, abadi, dan lebih
hakiki itulah yang diprioritaskan.
C.
TUJUAN
HIDUP MANUSIA
Tujuan
hidup itu penting, setiap orang hampir dapat dipastikan punya tujuan hidupnya
masing-masing. Berdasarkan tujuan hidupnya, manusia bisa dikelompokkan menjadi
4 jenis, yaitu Pencari Kebahagiaan, Pencari Ketenangan, Pencari Kepuasan,
dan Orang yang Tidak Punya Tujuan.
1.
PENCARI KEBAHAGIAAN ( HAPPINESS )
Orang-orang
yang tujuan hidupnya mencari kebahagiaan cenderung punya kehidupan yang
dinamis. Pencari kebahagiaan dibagi menjadi 6 tipe:
v Penumpuk Harta ( Wealth Oriented
)
Si Penumpuk Harta adalah mereka yang bahagia kalau punya
uang banyak atau harta yang melimpah. Orang yang tipenya seperti ini biasanya
disebut materialistis. Mereka cenderung pelit dan penuh perhitungan.
Untung-rugi adalah mekanisme kerja mereka. Prinsip hidup mereka sama dengan
prinsip ekonomi, “Dengan pengorbanan minimum, dapat hasil tertentu.
Atau dengan pengorbanan tertentu, dapat hasil maksimum.”
v Pemimpi Pasangan Ideal ( Romance
Oriented )
Biasanya, orang bertipe ini adalah orang yang hidupnya
dipenuhi angan-angan setinggi langit tentang sosok pangeran berkuda putih
ataupun bidadari surga. Umumnya, orang-orang yang seperti ini gemar tebar
pesona dan cenderung genit. Namun tak sedikit juga dari tipe ini yang sifatnya
pemalu. Ciri-ciri lainnya dari tipe ini adalah suka bergonta-ganti pacar atau
suami/istri.
v Pengejar Jabatan atau Karir ( Career Oriented
)
Orang yang mengejar jabatan atau karir adalah sosok yang ambisius.
Sebagian besar orang tipe ini adalah orang yang haus kekuasaan.
Mereka senantiasa mempunyai sifat pekerja keras dan profesional. Biasanya, para
Pengejar Jabatan atau Karir adalah orang yang ahli dalam mempengaruhi orang
lain.
v Penikmat Popularitas ( Popularity
Oriented )
Mereka yang termasuk dalam tipe ini biasanya gemar mencari
teman sebanyak mungkin. Mereka umumnya pandai berbicara dan mengambil hati
orang lain. Menjadi terkenal adalah impian mereka. Cara mereka untuk
mendapatkan ketenaran bermacam-macam, ada yang lewat prestasi, ada juga yang
lewat sensasi.
v Pembangun Keluarga ( Family Oriented )
Para Pembangun Keluarga adalah sosok visioner yang biasanya
bijak dan dewasa. Hidup mereka terletak pada hubungan yang harmonis dalam
keluarga. Apapun yang mereka lakukan, tujuannya adalah untuk keluarga.
Pencapaian-pencapaian tertentu yang dilakukan oleh anggota keluarga dapat
membuat hati mereka bahagia, misalnya prestasi gemilang anak-anak mereka dan
jumlah cucu yang banyak.
v Pemburu Ilmu Pengetahuan atau
Kemampuan ( Knowledge-Skill Oriented )
Bagi Pemburu Ilmu Pengetahuan atau Kemampuan, kata “tahu”
dan “bisa” adalah kunci kebahagiaan. Hidup mereka sebagian besar diisi dengan
dua hal, yaitu belajar dan latihan. Sifat tekun dan tidak mudah menyerah pada
umumnya mereka miliki. Orientasi mereka bukan terletak pada benar atau salah,
melainkan pada penguasaan informasi atau kemampuan. Menjadi pakar atau ahli
dalam bidang tertentu adalah cita-cita tertinggi yang harus dicapai agar
mencapai puncak kebahagiaan.
2.
PENCARI KETENANGAN ( TRANQUILITY )
Mereka
yang mencari ketenangan pada umumnya memiliki kehidupan yang statis alias begitu-begitu
saja. Pencari Ketenangan dibagi menjadi 2 tipe:
v Pencari Kebenaran ( Truth Oriented )
Orang-orang yang mencari kebenaran biasanya cenderung kritis
dan selalu mencari kesalahan yang terdapat pada suatu hal. Benar dan salah bagi
mereka merupakan dua hal yang harus dapat ditemukan untuk mencapai ketenangan
hidup.
v Pencari Jaminan/Kepastian ( Assurance Oriented
)
Kepastian hidup, adalah tujuan utama dari orang-orang
bertipe ini. Mereka senantiasa bertahan pada satu fase hidup tertentu karena
merasa nyaman berada di situ. Mereka tidak mau mengambil resiko, tidak mau
keluar dari zona nyaman. Selain itu, orang-orang seperti ini biasanya sangat
patuh terhadap norma-norma yang berlaku, baik itu norma hukum maupun norma
agama.
3.
PENCARI KEPUASAN ( SATISFICATION )
Manusia
yang hidupnya mengejar kepuasan semata biasanya punya kehidupan yang mengalir
tanpa rencana. Mereka hanya hidup untuk hari ini. Mengenai apa yang telah
terjadi kemarin atau apa yang akan terjadi besok, itu bukan urusan mereka.
Orang-orang dengan tipe seperti ini sebenarnya merupakan perpaduan dari jenis
Pencari Kebahagiaan, Pencari Ketenangan, dan Orang yang Tidak Punya Tujuan.
4.
ORANG YANG TIDAK PUNYA TUJUAN ( NO GOAL )
Ada saja
orang-orang yang tidak tahu tujuan hidupnya. Jenis orang ini biasanya
kebingungan dan merasakan kehampaan dalam hidupnya.
D.
CIRI
– CIRI MANUSIA YANG SEMPURNA DALAM PERSPEKTIF
ISLAM
Manusia terbaik bisa bermacam-macam tergantung
dilihat dari segi mana ada yang dilihat dari segi prestasi ,akhlaq ,fisik ,dll
yang akan kita bahas kali ini manusia terbaik kita lihat dari
konsep islam.
Setiap orang mendambakan menjadi
yang terbaik. Sebagai seorangmuslim, orientasi hidup untuk menjadi yang
terbaik bukanlah dinilai dari ukuran manusia semata, tetapi karena ridha Allah
Ta’ala. Inilah cara mudah menjadi orang terbaik dalam konsep Islam.
1. Tidak
ingkar dalam melunasi hutang
2. Belajar
al-quran dan mengajarkannya
3. Yang
paling diharapkan kebaikannya dan paling jauh keburukannya
4. Menjadi
suami yang paling baik terhadap keluarganya
5. Yang
paling baik akhlaqnya dan menuntut ilmu
6. Yang
memberikan makanan/ nafakah kepada keluarganya
7. Yang
panjang umur dan baik perbuatannya
8. Yang
paling bermanfaat bagi masyarakat
E.
TUJUAN
AKHIR PENDIDIKAN ISLAM
Tujuan
pendidikan islam pada Akhirya adalah : Terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.
Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang
menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah
kepada Allah. Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu
merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah
SWT. Dan mengantarkan anak didik menjadi kholifah di bumi guna mencapai
kebahagian dunia dan akherat.
Pendidikan
adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan, tujuan pendidikan akan
menentukan kearah mana peserta didik akan dibawa. Tujuan pendidikan Islam
secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan
kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar mereka tumbuh dan berkembang
menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah kepada-Nya.
Tujuan
pendidikan Islam adalah "suatu istilah untuk mencari fadilah, kurikulum pendidikan
islam berintikan akhlak yang mulia dan mendidik jiwa manusia berkelakuan dalam
hidupnya sesuai dengan sifat-sifat kemanusiaan yakni kedudukan yang mulia yang
diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala melebihi makhluk-makhluk lain dan dia
diangkat sebagai khalifah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1 ) Ilmu pendidikan agama islam adalah
upaya sadar dan terencanadalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, hingga, mengimani ajaran agama islam, dibarengi dengan
tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
2 ) Pentingnya
pendidikan pada Era globalisasi sangat penting bagi
peserta didik.karena era globalisasi dapat membawa
kita untuk semakin mudah memperoleh informasi dari luar yang dapat membantu
kita menemukan alternatif-alernatif baru dalam usaha memecahkan masalah yang
kita hadapi terutama dalam bidang pendidikan islam,misalnya melalui internet
kini kita dapat mencari informasi dari seluruh dunia tanpa harus mengeluarkan
banyak dana.
3 ). Hubungan
pendidikan secara umum dengan pendidikan islam itu sama-sama berupaya untuk
memberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada peserta didik dalam
pertumbuhan jasmani dan rohani agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat.
B.
SARAN
Dengan kita
mengetahui pengertian ilmu pendidikan islam, pendidikan di era globalisasi,
kondisi pendidikan di lingkungan sekitar, dan hubungan pendidikan secara umum
dengan pendidikan islam. Penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami
pengertian ilmu pendidikan islam khususnya bagi kawan –kawan semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin. 2010. Ilmu
pendidikan islam. Jakarta: Grama Media.
Farchan, Arief. 2004.Transformasi
Pendidikan Islam. Jogjakarta: Grama Media.
Madjid, Abdul. 2004. Ilmu
Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
[1] Shaleh Abd Allah,
Abdal-Rahman. Teori-teori Pendidikan Berdasarkan la-Qur’an, terj. Arifin HM, judul asli : Educational Theory,
a Qur’anic outlook, (Jakarta:Rineka Cipta, 1991), hlm. 138-153.
[2] al-Abrasy, Muhammad Athahiyah. Ruh al-Tarbiyah wa al-Ta’lim, (Saudi
Arabiyah: Dar al-Ahya’, tt.), hal. 30.
[3] al-Zarqani, Sayid Muhammad. syarkh al-Zarqani ‘ala Muwaththa’ al-Imam Malik,(Beirut:
Dar al-Fikr, tt.), jilid IV, hal. 256.
[4] Sulaiman, Fathiyah Hasan. Sistem Pendidikan
Versi al-Ghazali,terj. Fathur Rahman, (Bandung: al-Ma’arif, 1986), hlm.24.
Dikutip
dari Internet 14 - 03 – 2014. Ilmu
pendidikan islam. Radhida café Darussalam. Banda Aceh
ConversionConversion EmoticonEmoticon