IDENTITAS NASIONAL DAN
GLOBALISASI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
M. ZIKRULLAH
RIZALDI IKHSAN
RAHAYU SAFITRI
ROSDIANA
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI AR-RANIRY
JURUSAN PENDIDIKAN
BAHASA INGGRIS
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………....i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II ISI……………………………………………………………………...2
A. Pengertian identitas nasional...................................................................... 2
B. Beberapa dimensi dalam
identitas masional............................................... 2
C. globalisasi................................................................................................... 5
D. beberapa unsur penting
yang terkait dengan globalisasi............................ 6
BAB III PENUTUP…………………………………………………………..9
A. Kesimpulan................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia adalah Bangsa
yang kaya akan nilai-nilai budaya dan sejarah, yang tentunya budaya dan sejarah
tersebut mempengaruhi semua aspek kehidupan dan memberikan serta membantu dalam
pembentukan pola fikir dan paradigma masyarakat dalam bernegara dan bertanah
air.
Di era globalisasi dan jaringan
informasi yang dapat di akses oleh siapapun dan kapanpun mengakibatkan
terjadinya perkembangan di segala sektor dan pemahaman baru tentang budaya
serta penerapan-penerapan akan pola yang diterapkan oleh Negara lain.
Salah satu Negara yang menjadi
tujuan dan penyebaran jaringan informasi dan budaya global adalah Indonesia,
karena Indonesia adalah Negara berkembang dengan tingkat populasi yang selalu
meningkat dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang memungkinkan untuk
mengakses informasi baik itu dalam bentuk informasi data maupun informasi
global yang termasuk di dalamnya unsur-unsur budaya asing yang notabene
tidaklah sesuai dengan budaya Timur yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
a. bagaimana keterkaitan globalisasi dengan
identitas nasional ?
C.
Tujuan
a.
Mengetahui keterkaitan globalisasi dengan identitas nasional
BAB II
ISI
A.
Pengertian Identitas Nasional
identitas nasional suatu
bangsa adalah ciri khas yang dimiliki suatu bangsa yang membedakannya dari
bangsa lainnya. Namun demikian proses pembetukan Identitas nasional bukan
merupakan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus
berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari
identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak dapat dijaga dan
dilestarikan, sehingga mengakibatkan identitas global akan mempengaruhi nilai
identitas nasional itu sendiri.
Secara umum terdapat beberapa
dimensi yang menjelaskan kekhasan suatu bangsa. Unsur-unsur identitas itu
secara normatif, berbentuk sebagai nilai, bahasa, adat istiadat, dan letak
geografis.
B. Beberapa dimensi dalam
identitas nasional
1. Pola Perilaku
adalah gambaran pola perilaku
yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari, Misalnya : adat istiadat, budaya,
dan kebiasaan, ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan gotong royong
merupakan salah satu identitas nasional yang bersumber dari adat istiadat dan
budaya. Semangat masyarakat tentang pola perilaku ini sudah mulai memudar,
seiring dengan waktu budaya ramah tamah khas Indonesia serta semangat
gotong royong sudah beralih wajah menjadi acuh tak acuh dan individualistis dan
materialistis.
2. Lambang-Lambang
adalah sesuatu yang
menggambarkan tujuan dan fungsi Negara. lambang-lambang ini biasanya dinyatakan
dalam undang-undang, Misalnya : Bendera, Bahasa, dan lagu Kebangsaan.
3. Alat-alat perlengkapan
adalah Sejumlah perangkat atau
alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa
bangunan, peralatan dan tekhnologi, misalnya : bangunan candi, Masjid, Gereja,
Peralatan manusia seperti pakaian Adat, dan teknologi Bercocok tanam : dan
teknologi seperti kapal laut, Pesawat terbang, dan lainnya
4. Tujuan yang Ingin dicapai
Identitas yang bersumber dari
tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti : Budaya Unggul, presentasi
dalam bidang tertentu. Sebagai sebuah bangsa yang mendiami sebuah Negara,
tujuan bersama bangsa Indonesia telah tertuang dalam pembukaan UUD
45, Yakni kecerdasan dan kesejahteraan bersama bangsaIndonesia. Dan dalam usaha
tersebut pemerintah seharusnya lebih memperhatikan dunia pendidikan,
peningkatan pendidikan akan mempengaruhi kesejahteraan
rakyat Indonesia secara tidak langsung.
Unsur-unsur Pembentukan
Identitas Nasional
Salah satu identitas
bangsa Indonesia adalah ia dikenal sebagai sebuah bangsa yang
majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat dari sisi sejarah,
kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa.
1. Sejarah
Indonesia adalah Negara
yang begitu kaya akan nilai sejarah, itu dapat dibuktikan dari berbagai tulisan
pakar tentang sejarah perjuangan dan usaha dalam merebut kemerdekaan. Sejarah
juga mencatat, sebelum menjadi sebuah identitas negara bangsa yang Modern,
bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang gemilang.
Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah menurut
banyak kalangan telah menjadi ciri khas tersendiri bagi
bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk
identitas nasional Indonesia.
2. Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi
unsur pembentuk identitas nasional meliputi tiga unsur yaitu : akal budi,
peradaban dan pengetahuan. Akal Budi bangsaIndonesia, misalnya dapat dilihat
pada sikap ramah dan santun bangsaIndonesia . Sedangkan unsur Identitas
peradabannya, salah satunya tercermin dari keberadaan dasar negara Pancasila
sebagai kompromi nilai-nilai bersama ( shared values ) bangsa Indonesia yang
majemuk, sebagai bangsa maritim, kehandalan bangsa Indonesia dalam pembuatan
kapal pinisi di masa lalu merupakan identitas pengetahuan bangsa Indonesia yang
tidak memiliki oleh bangsa lain di dunia.
3. Suku Bangsa
Kemajemukan merupakan
Identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian , lebih dari sekedar
kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi, tradisi bangsa Indonesia
untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus terus
dikembangkan dan dibudayakan, kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dapat
dilihat pada keberadaan lebih dari 300 kelompok suku, beragam bahasa, budaya
dan keyakinan yang mendiami kepulauan nusantara.
4. Agama
Keanekaragam Agama merupakan
identitas lain dari kemajemukan alamiahIndonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan
pemberian Allah dapat dilakukan dengan salah satunya, sikap dan tindakan untuk
tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun
minoritas atas kelompok lainnya.
5. Bahasa
Bahasa adalah salah satu
atribut identitas nasional Indonesia.
Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa
Indonesia sebagai bahasa penghubung ( lingua franca )berbagai kelompok
etnis yang mendiami kepulauan nusantara memberikan nilai identitas
tersendiri bagi bangsa Indonesia.
C. Globalisasi
Secara umum globalisasi adalah
suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara
masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturisasi dan
perkembangan teknologi modern. Istilah globalisasi dapat di terapkan dalam
berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi, dan sebagainya memahami globalisasi
adalah suatu kebutuhan, mengingat majemuknya fenomena tersebut. Menurut
Stiglitz sebagai mana dikutip sugeng bahagijo dan darmawan triwinowo disatu
sisi globalisasi menbawa potensi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi banyak
Negara, peningkatan standar hidup serta perluasan akses atas
informasi dan teknologi, disisi lain telah membawa kesenjangan utara-selatan
serta kemiskinan global.
Globalisasi merupakan fenomena berwajah majemuk,
seperti diuraikan scolte (2000), sebagai mana dikutip Sugeng Bahagijo dan
darmawan triwibowo, bahwa globalisasi sering diidentikkan dengan:
1.
Internasionalisasi yaitu hubungan antar Negara,
meluasnya arus perdagangan dan penanaman
modal;
2.
Liberalisasi yaitu
pencabutanpembatasan-pembatasan pemeritah untuk
membuka ekonomi tanpa pagar (borderless
world) dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang,
kendali devisa dan ijin masuk suatu Negara (visa);
3.
Universalisasi yaitu ragam hidup seoerti makanan
Mc Donald, kendaraan, di seluruh pelosok penjuru dunia;
4.
Westernisasi atau Amerikanisasi yaitu ragam hidup
dan budaya barat atau
Amerika;
5.
De-teroterialisasi, yaitu perubahan-perubahan geografi
sehingga ruang sosial dalam perbatasan menjadi berubah. Istilah globalisasi
telah menjadi istilah umum yang dibicarakan oleh setiap orang hingga diskusi
ilmiah dalam lingkungan akademik
D. Beberapa unsur penting yang
terkait dengan globalisasi
a.
Global Space (
Dunia maya)
Globalisasi
informasi ditunjukan dengan semakin pesatnya penggunaan media elektronik dalam mengirim
dan menerima informasi, surat kabar, radio dan televisi tidak lagi
merupakan sumber utama informasi; kehadiran internet telah memudahkan informasi
dunia diterima oleh siapapun dipenjuru pelosok dunia. Jika radio dan televisi
masih dapat di awasi dan diatur oleh kekuasan politik sebuah Negara, tidak
demikian dengan media internet.
Dengan media
internet, memungkinkan pengiriman informasi dalam jumlah yang tidak terbatas,
dalam waktu yang lebih cepat, dan dengan biaya lebih murah. Melalui media
internet siapapun dapat mengirim dan mengakses informasi tanpa persyaratan
lisensi atau bukti kompetensi apapun. Keadaan tersebut membawa beberapa akibat
sosial dan budaya :
·
Pertama, mengecilnya ruang dan
waktu yang mengakibatkan hampir tidak ada kelompok orang atau bagian dunia yang
hidup dalam isolasi. Informasi tentang keadaan di tempat lain atau situasi
orang lain dapat menciptakan suatu pengetahuan umum yang lebih luas dan aktual
dari ada yang ada sebelumnya, informasi ini pada giliranya dapat menimbulkan suatu
solidaritas global yang melintasi kelompok etnis, batas teritorial negara, atau
kelompok agama.
·
Kedua, dalam bidang politik,
batas-batas teritorial suatu negara menjadi kurang berfungsi. Batas negara
tidak lagi menjadi batas informasi, karena seorang yang berada di sebuah
kampung di Jayapura, misalnya, dapat berhubungan langsung lewat internet dengan
seseorang di New York atu di kota Roma.
·
Ketiga, semua kategori dalam
social space menjadi tidak relavan lagi. Perbedaan sosial seperti umur, jenis
kelamin, agama, status sosial, besarnya pendapatan, pejabat atau rakyat,
tingkat pendidikan menjadi tidak lagi menjadi penting dalam konteks infomasi
melalui jalur internet.
b.
Tantangan Masa
Depan Dalam Gelombang Globalisasi
Beberapa yang
menjadi tantangan besar dan bersama, mengutip pendapat Tilaar, yang diakibatkan
gelombang globalisasi adalah sebagai berikut:
1.
Program melawan
kemiskinan. Globalisasi bukan hanya memberikan banyak nilai positf tetapi
juga dapat mengakibatkan semakin miskinnya negara-negara yang sumber daya
manusianya rendah, serta kurangnya sumber daya alam. Masalah kemiskinan
bukan hanya milik suatu masyarakat tetapi merupakan tanggung jawabintenasional.
Kesenjangan antara Negara kaya dan Negara miskin semakin melebar di dalam era
globalisasi apabila tidak diambil langkah untuk membantu yang lemah.
2.
Memperjuangkan dan
melaksanakan Hak Asasi Manusia. Gelombang globalisasi dapat saja
mengijak-injak hak asasi manusia apabila motif yang mendasari perubahan
sosial dan ekonomi semata-mata berdasarkan frofit. Hak Asasi Manusia perlu
dijaga dan dikembangkan oleh karena itu dengan menghormati Hak Asasi Manusia
maka demokrasi akan semakin berkembang. Oleh sebab itu, hak asasi manusia harus
menjadi agenda internasional untuk menjadi bentang dari arus globalisasi yang
dapat bersifat dehomanisasi.
3.
Menciptakan dan memelihara
tatanan dunia yang aman. Perdangangan bebas, hak asasi tidak dapat dilakukan di
dalam negara yang kacau. Kini manusia berlomba-lomba untuk menciptakan dunia
yang lebih makmur dan kemakmuran itu hanya dapat diwujudkan di dalam kerja sama
internasional yang aman. Oleh sebab itu, berbagai upaya untuk meningkatkan
kerjasama multilateral haruslah dipacu.
4.
Perlu diwujudkan tatanan
ekonomi dankeuangan yang baru.Lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan lama yang
dilahirkan pada masa perang dingin seta tatanan dunia yang lama, seperti
badan-badan IMF, World bank, WTO, perlu ditata kembali supaya lebih sesuai
dengan tuntutan hidup internasional yang baru.
5.
Melindungi dan memelihara
planet bumi sebagai satu-satunya tempat kehidupan bersama manusia. Oleh
kerena itu tanggung jawab ekosistem merupakan tanggung jawab bersama masyarakat
dunia.
6. Kerja sama
regional perlu di kembangkan di dalam rangka kerja sama
internasional. Bahkan Alan Rugman di dalam bukunya The end of
Globalization menyatakan bahwa sebenarnya kerja sama internasional
tertumpu pada kerja sama regional, bahkan kerja sama bilateral atau kerja
sama nasional dalam rangka kerja sama regional tersebut.
c.
Antara
Nasionalisme dan Globalisasi
Salah satu isu
penting yang mengiringi gelombang demokrasi adalah munculnya wacana
multikulturisme. Multikulturisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara
sama sebagai kesatuan tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnik,
gender, bahasa maupun agama. Gerakan multicultural muncul pertama kali di
Kanada danAustralia sekitar 1950-an.
Multikultural
menjadi semacam respon kebijakan baru dalam keragaman.dengan kata lain, adanya
komunitas yang berbeda saja tidak cukup, karena yang terpenting adalah
komunitas tersebut diperlukan sama oleh warga Negara maupan Negara.
Menurut Achmad
Fedyani Safiudin menyatakan ada tiga cara pandang atau pemahaman orang tentang
multikulturisme, yaitu Popular, Akademik, Politis.
Karakter
masyarakat multikultur adalah toleran. Mereka hidup dalam semangat peacepul
co-existace, hidup berdampingan secara damai. Dalam perspektif multikulturisme,
baik individu maupun kelompok hidup dalam societal
cohesion tanpa kehilangan identitas etnik dan kultur mereka. Ini adalah
harapan kita semua, bagaimana kita dapat mengadopsi nilai dan budaya dari luar
yang baik bagi bangsa ini serta adanya badan pengawasan serta pengembangan
budaya asli Indonesia dari Pemerintah, jangan sampai budaya tersebut menjadi
terkikis dan hilang dari masyarakatnya sendiri, akibat dari arus globalisasi
yang begitu besar.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Hakikat kemerdekaan suatu
negara akan tampak disaat negara itu dapat menghargai dan menjunjung tinggi
nilai-nilai budayanya sendiri, dan selalu membuka diri terhadap nilai positif
dari luar baik itu yang berbentuk budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain.
Keberagaman adalah suatu
berkah dari Pengatur Alam Semesta ini, dan sebagai suatu bangsa yang beragama
kita seharusnya dapat menghargai keberagaman global serta dapat memilih serta
memilah yang terbaik untuk diterpakan di Negara tercinta
Republik Indonesia. Karena keberagam merupakan hadiah dari Allah SWT yang
harus kita syukuri dan harus menjadi pembelajaran bagi kita semua, Allah
menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah untuk saling
kenal-mengenal untuk bersama-sama mendapatkan gelar taqwa. Taqwa dalam konteks
universal dan global adalah terciptanya masyarakat dunia yang madani dan
selaras dengan ajaran dan perintah Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
·
Abdullah,
Taufik ed. Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas
Nasional.
Jakarta: CV. Rajawali, 1983.
· Abidin, Prof.
Mr. Dr. Andi Zainal. Pengaruh Globalisasi terhadap Kebudayaan
Indonesia. Makassar: Alumni, 1985.
·
Kaelan dan Zubaidi.2007. Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma, Edisi Pertama.
· Ms Bakry, Noor.2008. Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta; Pustaka Pelajar, Cetakan Pertama.
·Zubaidi,M.Si,Achmad.2007.Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.Yogjakarta:Paradigma.
DOWNLOAD
ConversionConversion EmoticonEmoticon