TURKI
USMANI DAN SUFAWI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
M. ZIKRULLAH
SUFARWI NZ
WARMAN SAPUTRA
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI
AR-RANIRY
JURUSAN PENDIDIKAN
BAHASA INGGRIS
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan nikmatnya yang tak ternilai harganya, sehingga penulis telah selesai
menulis makalah ini yang berjudul : TURKI UTSMANI DAN SUFAWI
Selanjutnya salam sejahtera juga penulis haturkan
kepada tokoh ilmuan sedunia yaitu Nabi Muhammad Saw yang merupakan salah
seorang yang sudah terbukti keberhasilannya dalam hal mengajarkan nilai nilai
kebenaran ataupun mendidik, merobah peradaban manusia, dan sikap serta cara
pandang dan pola hidup sebagai mana layaknya.
Terimakasih kepada kawan-kawan yang ikut
memberi andil, sport serta motivasi dalam rangka penulisan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II ISI……………………………………………………………………...2
A. Berdirinya kerajaan Turki Usmani.............................................................. 2
B. Masa puncak dan kemajuan peradaban...................................................... 3
C. Masa kemunduran...................................................................................... 4
D. Tokoh-tokoh pada masa Turki Usmani...................................................... 6
E. Berdirinya kerajaan Safawi........................................................................ 7
F.
Masa puncak dan kemajuan peradaban...................................................... 8
G. Masa kemunduran...................................................................................... 10
H. Tokoh-tokoh pada masa Safawi................................................................. 10
BAB III PENUTUP…………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak
mundur dan berakhirnya era Abbasiyah, keadaan politik umat Islam mengalami
kemajuan kembali oleh tiga kerajaan besar: Turki Usmani di Turki, Mughal di
India, dan Safawi di Persia. Dari ketiganya, Turki Usmani adalah yang terbesar
dan terlama, dikenal juga dengan imperium islam. Dengan wilayahnya yang luas
membentang dari Afrika Utara, Jazirah Arab, Balkan hingga Asia Tengah, Turki
Usmani menyimpan keberagaman bangsa, budaya dan agama, Turki usmani mampu berkuasa
selama kurang lebih 6 abad berturut-turut. Tentunya hal ini membawa kesan
tersendiri bahwa kerajaan Turki Usmani mampu membawa masyarakat islam dalam
keajayaan selama 6 abad, hal yang menurut pemakalah adalah tergolong luar
biasa.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Berdirinya kerajaan Turki Utsmani
dan Safawi
b. Masa puncak/ kemajuan dan kemunduran
peradaban
a. Tokoh-tokoh yang berperan
C. Tujuan Masalah
Tujuan
penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui
berdirinya kerajaan Turki Utsmani dan Safawi
b. Untuk mengetahui masa
puncak / kemajuan dan kemunduran peradaban
c. Untuk mengetahui
Tokoh-tokoh yang berperan pada masa Turki Utsmani dan Safawi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Berdirinya Kerajaan
Turki Utsmani
Nama kerajaan Utsmaniyah itu diambil
dari dan dibangsakan kepada nenek moyang mereka yang pertama, Sultan Utsmani
Ibnu Sauji Ibnu Arthogol Ibnu Sulaimansyah Ibn Kia Alp, kepala Kabilah Kab di
Asia Tengah[3]. Awal mula
berdirinya Dinasti ini banyak tertulis dalam legenda dan sejarah sebelum tahun
1300. Dinasti ini berasal dari suku Qoyigh Oghus. Yang mendiami daerah Mongol[4] dan
daerah utara negeri Cina kurang lebih tiga abad. Kemudian mereka pindah ke
Turkistan, Persia dan Iraq. Mereka masuk Islam pada abad ke-9/10 ketika menetap
di Asia Tengah.
Kerajaan Turki Utsmani didirikan
oleh suku bangsa pengembara yang berasal dari wilayah Asia Tengah, yang
termasuk suku Kayi. Ketika bangsa Mongol menyerang dunia Islam, pemimpin suku
Kayi Sulaiman Syah, mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa
Mongol tersebut dan lari ke arah Barat. Mereka akhirnya terbagi menjadi dua
kelompok yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya, yang kedua meneruskan
perantauannya ke wilayah Asia Kecil.
Kelompok kedua itu berjumlah sekitar
400 keluarga dipimpin oleh Erthegrol (Arthoghol) anak Sulaiman. Akhirnya mereka
menghambakan dirinya kepada Sultan Ala Ad-Din II dari Turki Saljuq Rum yang
pemerintahannya berpusat di Konya, Anatholi, Asia Kecil. Ertheghol mempunyai
seorang anak yang bernama Usman, kira-kira lahir tahun 1258. Nama Usmanlah
ditunjuk sebagai nama kerajaan Turki Utsmani.
Namun dikawasan Timur, kekuatan
Turki memperoleh tantangan dari dinasti Shafawiyyah, yakni dinasti lain yang
muncul dari asal-usul yang tidak jelas, yang juga cikal bakal terbentuknya
kabilah Turki. Terjadi perjuangan panjang guna mengendalikan wilayah-wilayah
perbatasan yang terletak diantara pusat kekuasaan, yakni Anatolia timur dan
Irak. Bagdad ditaklukkan oleh dinasti Utsmaniyyah pada tahun 1534 M, direbut
oleh Shafawiyyah pada tahun 1623 M, dan tidak dikuasai lagi oleh dinasti
Utsmaniyyah hingga tahun 1638 M. Sebagian disebabkan perjuangan melawan dinasti
Shafawiyyah. Dinasti Utsmaniyyah berpindah ke selatan memasuki tanah-tanah
kesultanan mamluk.
B. Masa Puncak
Dan Kemajuan Peradaban
Puncak peradaban turki yang paling terkenal
terjadi Masa pemerintahan Sulaiman I (1520-1566 M) merupakan puncak kejayaan
daripada kerajaan Turki Utsmani. Beliau terkenal dengan sebutan Sulaiman Agung
atau Sulaiman Al-Qonuni. Sulaiman bukan hanya sultan yang paling terkenal
dikalangan Turki Utsmani, akan tetapi pada awal ke 16 ia adalah kepala negara
yang paling terkenal di dunia. Ia seorang penguasa yang shaleh, ia mewajibkan
rakyat muslim harus shalat lima kali dan berpuasa di bulan ramadhan, jika ada
yang melanggar tidak hanya dikenai denda namun juga sanksi badan.[19]
Sulaiman
juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki, pada saat Eropa
terjadi pertentangan antara katolik kepada khalifah Sulaiman, merteka di beri
kebebasan dalam memilih agama dan diberikan tempat di Turki Utsmani. Lord
Cerssay mengatakan, bahwa pada zaman dimana dikenal ketidakadilan dankelaliman
katholik roma dan protestan, maka Sultan Sulaiman yang paling adil dengan
rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama islam. Diantara kemajuan yang
lainnya yaitu :
1.
Kemajuan
dalam bidang Militer dan pemerintahan
Kemajuan
dalam bidang militer dalam dinasti Usmani sangat pesat, dengan ditandai dengan
didirikannya pusat pendidikan dan kemiliteran, sehingga terbentuklah pasukan
infantry tetap jennisary yang direkrut dari para memuda Kristen yang menjadi
tawanan perang.Selain itu kerajaan Usmani membuat struktur pemerintahan dengan
kekuasaan tertinggi di tangan Sultan yang dibantu oleh perdana Mentri yang
membawahi Gubernur. Gubernur mengepalai daerah tingkat I, di bawahnya terdapat
beberapa bupati, untuk mengatur uruasn pemerintahan Negara, di masa Sultan Sulaiman I dibuatlah UU yang
diberi nama Multaqa Al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerjaan Usmani
samapi datangnya reformasi pada abad ke -19M yang berkenaan dengan
peraturan administratif, kriminal, kedisiplinan para pejabat,
urusan kemiliteran dan organisasi, hirarki keagamaan.
2.
Kemajuan
dibidan Arsitektur seni budaya dan ilmu pengetahuan
Pada masa Muhammad II, dikembangkannya
syair-syair Persia dan seni lukis Eropa.Kebudayaan Turki Usmani merupakan
perpaduan bermacam-macam kebudayaan diantaranya adalah kebudayaan Persia,
bizantium dan Arab.Dari kebudayaan perisa mereaka banyak mengambil ajaran
ajaran tentang etika dan tata karma dalam istana raja. Organisasi pemeritahan
dan kemiliteran banyak diserap dari bizantium, dan ajaran tetang
prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf diambil
dari arab. Dalam bidangilmu pengetahuan di Turki usmani tidak begitu menonjol
karena mereka lebih memfokuskan pada kegiatan militernya, sehingga dalam
khasanah Intelektual Islam tidak ada Ilmuan yang teremuka dari Turki Usmani.
3.
Bidang
Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peran
besar dalam lapangan sosial dan politik.Masyarakat di golongkan berdasarkan
agama, dan kerjaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi
hukum yang berlaku. Oleh karena itu, ajaran ajaran thorikot berkembang dan juga
mengalami kemajuan di Turku Usmani, para Mufti menjadi pejabat tertinggi dalam
urusan agama dan beliau mempunyai wewenang dalam memberi fatwa resmi
terhadap problem keagamaan yang terjadi dalam masyarakat.
C. Masa Kemunduran Peradaban
Kemunduran Turki Utsmani terjadi
setelah wafatnya Sulaiman Al-Qonuni. Hal ini disebabkan karena banyaknya
kekacauan yang terjadi setelah Sultan Sulaiman meninggal diantaranya perebutan kekuasaan
antara putera beliau sendiri. Para pengganti Sulaiman sebagian besar orang yang
lemah dan mempunyai sifat dan kepribadian yang buruk. Juga karena melemahnya
semangat perjuangan prajurit Utsmani yang mengakibatkan kekalahan dalam
mengahadapi beberapa peperangan. Ekonomi semakin memburuk dan system
pemerintahan tidak berjalan semestinya. Selain faktor diatas, ada juga
faktor-faktor yang menyebabkan kerajaan Utsmani mengalami kemunduran,
diantaranya adalah :
1. Wilayah Kekuasaan yang Sangat Luas
Perluasan wilayah yang begitu cepat
yang terjadi pada kerajaan Utsmani, menyebabkan pemerintahan merasa kesulitan
dalam melakukan administrasi pemerintahan, terutama pasca pemerintahan Sultan
Sulaiman.
Sehingga administrasi pemerintahan
kerajaan Utsmani tidak beres. Tampaknya penguasa Turki Utsmani hanya mengadakan
ekspansi, tanpa mengabaikan penataan sistem pemerintahan. Hal ini menyebabkan
wilayah-wilayah yang jauh dari pusat mudah direbut oleh musuh dan sebagian
berusaha melepaskan diri.
2. Heterogenitas Penduduk
Sebagai kerajaan besar, yang
merupakan hasil ekspansi dari berbagai kerajaan, mencakup Asia kecil, Armenia,
Irak, Siria dan negara lain, maka di kerajaan Turki terjadi heterogenitas
penduduk. Dari banyaknya dan beragamnya penduduk, maka jelaslah administrasi
yang dibutuhkan juga harus memadai dan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Akan tetapi kerajaan Utsmani pasca Sulaiman tidak memiliki administrasi
pemerintahan yang bagus di tambah lagi dengan pemimpinpemimpin yang berkuasa sangat
lemah dan mempunyai perangai yang jelek.
3. Kelemahan para Penguasa
Setelah sultan Sulaiman wafat, maka
terjadilah pergantian penguasa. Penguasa-penguasa tersebut memiliki kepribadian
dan kepemimpinan yang lemah akibatnya pemerintahan menjadi kacau dan susah
teratasi.
4. Budaya Pungli
Budaya ini telah meraja lela yang
mengakibatkan dekadensi moral terutama dikalangan pejabat yang sedang
memperebutkan kekuasaan (jabatan).
5. Pemberontakan Tentara Jenissari
Pemberontakan Jenissari terjadi
sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M dan 1826 M. Pada
masa belakangan pihak Jenissari tidak lagi menerapkan prinsip
seleksi dan prestasi, keberadaannya didominasi oleh keturunan dan golongan
tertentu yang mengakibatkan adanya pemberontakan-pemberontakan.
6. Merosotnya Ekonomi
Akibat peperangan yang terjadi
secara terus menerus maka biaya pun semakin membengkak, sementara belanja
negara pun sangat besar, sehingga perekonomian kerajaan Turki pun merosot.
7. Terjadinya Stagnasi dalam Lapangan
Ilmu dan Teknologi
Ilmu dan Teknologi selalu berjalan
beriringan sehingga keduanya sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Keraajan
Utsmani kurang berhasil dalam pengembagan Ilmu dan Teknologi ini karena hanya
mengutamakan pengembangan militernya. Kemajuan militer yang tidak diimbangi
dengan kemajuan ilmu dan teknologi menyebabkan kerajaan Utsmani tidak sanggup
menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju.
D. Tokoh-tokoh
pada Masa Turki Utsmani
No.
|
Nama Pemimpin
|
Tahun Pengangkatan
|
1
|
Sultan Utsman I
|
1281 Masehi
|
2
|
Sultan Orhan
|
1324 Masehi
|
3
|
Sultan Murad I
|
1306 Masehi
|
4
|
Sultan Bayazid I
|
1389 Masehi
|
Peralihan Kekuasaan
|
1402 Masehi
|
|
5
|
Sultan Muhammad I
|
1413 Masehi
|
6
|
Sultan Murad II
|
1421 Masehi
|
7
|
Sultan Muhammad II
|
1444 Masehi
|
8
|
Murad II (menjabat yang kedua kalinya)
|
1446 Masehi
|
9
|
Muhammad II (menjabat ketiga kalinya)
|
1451 Masehi
|
10
|
Sultan Bayazid II
|
1481 Masehi
|
11
|
Sultan Saim I
|
1512 Masehi
|
12
|
Sultan Sulaiman I
|
1520 Masehi
|
13
|
Sultan Salim II
|
1566 Masehi
|
14
|
Sultan Murad III
|
1574 Masehi
|
15
|
Sultan Muhammad III
|
1594 Masehi
|
16
|
Sultan Ahmad I
|
1603 Masehi
|
17
|
Sultan Musthofa I
|
1617 Masehi
|
18
|
Sultan Utsman II
|
1618 Masehi
|
19
|
Sultan Musthofa I (menjabat kedua kalinya)
|
1622 Masehi
|
20
|
Sultan Murad IV
|
1623 Masehi
|
21
|
Sultan Ibrahim
|
1640 Masehi
|
22
|
Sultan Muhammad IV
|
1648 Masehi
|
23
|
Sultan Sulaiman II
|
1678 Masehi
|
24
|
Sultan Ahmad II
|
1691 Masehi
|
25
|
Sultan Musthofa II
|
1695 Masehi
|
26
|
Sultan Ahmad III
|
1703 Masehi
|
27
|
Sultan Mahmud I
|
1730 Masehi
|
28
|
Sultan Utsman III
|
1754 Masehi
|
29
|
Sultan Musthofa III
|
1757 Masehi
|
30
|
Sultan Abdul Hamid I
|
1774 Masehi
|
31
|
Sultan Salim III
|
1789 Masehi
|
32
|
Sultan Musthofa IV
|
1807 Masehi
|
33
|
Sultan Mahmud II
|
1808 Masehi
|
34
|
Sultan Abdul Majid I
|
1839 Masehi
|
35
|
Sultan Abdul Aziz
|
1861 Masehi
|
36
|
Sultan Murad V
|
1876 Masehi
|
37
|
Sultan Abdul Hamid II
|
1876 Masehi
|
38
|
Sultan Muhammad Rasyid V
|
1909 Masehi
|
39
|
Sultan Muhammad Wahid al-Din
|
1918 Masehi
|
40
|
Sultan Abdul Majid II (hanya bergelar sebagai
khalifah saja)
|
1914 Masehi
|
E. Berdirinya
Kerajaan Safawi
Kerajaan Safawi berdiri sejak tahun
1503- 1722M. Kerajaan ini berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil, sebuah kota di Azerbajian Tarekat ini di beri nama tarekat
syafawiyah, yang di ambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din dan nama
Syafawi terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan,
nama ini terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan
kerajaan,safi al-din berasal dari keturunan yang beda dan memilih sufi sebagai
jalan hidupnya.
Ia keturunan
dari imam syiah yang ke enam musa al-kazim.gurunya bernama syaikh taj al-din
Ibrahim zahidi yang terenal dengan sebutan zahid al-gilani.karena tinggi ilmu
tasawufnya dan banyak prestasi yang di raih kemudian ia di jadikan menantu oleh
gurunya tersebut,kemudian ia menggantikan gurunya setelah sepeninggal gurunya
dan memimpin tarekat syafawiah,pada awalnya gerakan ini hanya bertujuan untuk
memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang yang ahli bid’ah tarekat
yang di pimpin safi al-din ini sangat berpengaruh besar terhadap ilmu keagamaan
kususnya pada daerah syiria, Persia, Anatolia kemudian safi al-din menempatkan
pemimpin di masing-masing daerah tersebut yang memimpin murid-muridnya.
Oleh karena
itu, untuk tahap selanjutnya gerakan tarekat Syafawi yang beraliran Syi’ah ini
menyatakan aliranya sebagai madzhab negara. Karena itu, gerakan tarekat ini di
anggap sebagai peletak pertama dasar Negara Iran dewasa ini
F.
Masa Puncak Dan Kemajuan Peradaban
Kemajuan yang dicapai
kerajaan Safawi tidak hanya terbatas dibidang politik. Dibidang yang lain,
kerajaan ini juga mengalami banyak kemajuan. Kemajuan- kemajuan itu antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Bidang Ekonomi
Stabilitas politik Kerajaan Safawi
pada masa Abbas I ternyata telah memacu perkembangan perekonomian Safawi,
lebih- lebih setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumrun di ubah
menjadi Bandar Abbas. Dengan di kuasainya Bandar ini maka salah satu jalur
dagang laut antara Timur dan Barat yang biasa di perebutkan oleh Belanda,
Inggris, dan Perancis sepenuhnya menjadi pemilik kerajaan Safawi.
Di samping sektor perdagangan,
kerajaan Safawi juga mengalami kemajuan di sektor pertanian terutama di daerah
Bulan Sabit Subur (Forlite Crescent).
2. Bidang Ilmu Pengetahuan
Dalam sejarah Islam bangsa Persia dikenal
sebagai bangsa yang berperadapan tinggi dan berjasa mengembangakan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila pada masa Kerajaan
Safawi tradisi keilmuan ini terus berlanjut.
Ada beberapa ilmuwan yang selalu
hadir di masjid istana, yaitu Baha Al-Din Al-Syaerazi, generalis ilmu
pengetahuan, Sadar Al-Din Al- Syaerazi, filosof, dan Muhammad Baqir Ibn
Muhammad Damad, filosof, ahli sejarah, teolog, dan seorang yang pernah
mengadakan obervasi mengenai kehidupan lebah-lebah. Selai itu dalam bidang
hukum fiqih yang terkenal pada masa itu baharudi al-amili.saking citanya dengan
ilmu,abbas I tidak segan mengadakan penyelidikan sendiri tentang ilmu-ilmu
tersebut. Dalam bidang ini, Kerajan Safawi mungkin dapat dikatakan lebih
berhasil dari dua keajaan besar Islam lainnya pada masa yang sama.selain itu
syah abbas I juga membangun lembaga pendidikan syiah,yaitu sekolah teologi dan
juga mampu membiayai penerapan sistim pendidikan syiah.
3. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Para
penguasa kerajaan ini telah berhasil menciptakan Isfahan, ibu kota kerajaan,
menjadi kota yang sangat indah. Di kota tersebut berdiri bangunan- bangunan
besar lagi indah seperti masjid- masjid,rumah- rumah sakit, sekolah- sekolah,
jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan istana Chihil Sutun. Kota Isfahan juga
diperindah dengan taman- taman wisata yang ditata secara apik. Ketika Abbas I
wafat, di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan, dan 273
pemandian umum.
Di bidang
seni, kemajuan Nampak begitu kentara dalam gaya arsitektur bangunan-
bangunannya, seperti terlihat pada masjid Shah yang di bangun tahun 1611M dan
masjid Syaikh Lutf Allah yang di bangun tahun 1603M. Unsur seni lainnya
terlihat pula dalam bentuk kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian,
dan tenunan, mode, tembikar, dan benda seni lainnya. Seni lukis mulai dirintis
sejak zaman Tahmasp I. Raja Ismail I pada tahun 1522M membawa seorang pelukis
timur ke Tabriz. Pelukis itu bernama Bizhad. kemudian pada masa abbas I
berkembanglah kebudayaan,kemajuan,dan keagungan pikiran mengenai seni
lukis,pahat syair dan sebagainya,di antara pujangga yang terkenal pada masa
itu,ialah muhamad baqir ibn muhamad yang juga ahli fisafah dan ilmu pasti.
4.
Bidang
pemerintahan dan politik
Secara
administrative,strukturorganisasi pemerintahan dapat di bagi secara horizontal
dan vertical,secara horizontal pembagian tersebut didasarkan pada garis
kesukuan atau kedaerahan.sedangkan secara vertical mencangkup dua jenis,yaitu
istana dan secretariat Negara,kemudian aktivitas penyelenggaraan Negara di
percayakan pada amir yang terdiri atas kepala suku tingkat atas dan wazir yang
tergantung dalam suatu dewan,di samping itu terdapat dewan lain yang berada
dalam dewan tersebut yang terdiri atas sejarawan istana,sekretaris pribadi syah
dan kepala intelejen.
Demikianlah,
puncak kemajuan yang dicapai oleh kerajaan Safawi. Setelah itu, kerajaan ini
mulai mengalami gerak menurun. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan ini
menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang disegani oleh lawan-
lawannya, terutama dalam bidang politik dan militer. Walaupun tidak setaraf
debgan kemajuan Islam dimasa klasik, kerajaan ini telah memberikan
konstribusinya mengisi peradapan islam melaui kemajuan- kemajuan dalam bidang
ekonomi, ilmu pengetahuan, peninggalan seni, dan gedung- gedung bersejarah.
G. Masa Kemunduran Peradaban
Adapun sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi adalah:
1.
Adanya konflik
yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani. Berdirinya
kerajaan Safawi yang bermadzhab Syi'ah merupakan ancaman bagi kerajaan Usmani,
sehingga tidak pernah ada perdamaian antara dua kerajaan besar ini.
2.
Terjadinya
dekandensi moral yang melanda sebagian pemimpin kerajaaan Safawi, yang
juga ikut mempercepat proses kehancuran kerajaan ini. Raja Sulaiman yang
pecandu narkotik dan menyenangi kehidupan malam selama tujuh tahun tidak pernah
sekalipun ssmenyempatkan diri menangani pemerintahan, begitu pula dengan sultan
Husein.
3.
Pasukan ghulam (budak-budak)
yang dibentuk Abbas I ternyata tidak
memiliki semangat perjuangan yang tinggi seperti semangat Qizilbash .
Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki ketahanan mental karena tidak
dipersiapkan secara terlatih dan tidak memiliki bekal rohani. Kemerosotan aspek
kemiliteran ini sangat besar pengaruhnya terhadap lenyapnya ketahanan dan
pertahanan kerajaan Safawi.
4.
Seringnya
terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga
istana.
H. Tokoh-tokoh
pada Masa Safawi
No.
|
Nama Pemimpin
|
Tahun Kepemimpinan
|
1
|
Safi Al-Din
|
1252-1334 Masehi
|
2
|
Sadar Al-Din Musa
|
1334-1399 Masehi
|
3
|
Khawaja Ali
|
1399-1427 Masehi
|
4
|
Ibrahim
|
1427-1447 Masehi
|
5
|
Juneid
|
1447-1460 Masehi
|
6
|
Haidar
|
1460-1494 Masehi
|
7
|
Ali
|
1494-1501 Masehi
|
8
|
Ismai l
|
1501-1524 Masehi
|
9
|
Tahmasp I
|
1524-1576 Masehi
|
10
|
Ismail II
|
1576-1577 Masehi
|
11
|
Muhammad Khudabanda
|
1577-1787 Masehi
|
12
|
Abbas I
|
1588-1628 Masehi
|
13
|
Safi Mirza
|
1628-1642 Masehi
|
14
|
Abbas II
|
1642-1667 Masehi
|
15
|
Sulaiman
|
1667-1694 Masehi
|
16
|
Husen
|
1694-1722 Masehi
|
17
|
Tahmasp II
|
1722-1732 Masehi
|
18
|
Abbas III
|
1732-1736 Masehi
|
BAB III
PENUTUP
Demikianlah uraian tentang dua dinsti besar diabad pertengahan yaitu usmani
di Turki, dan Safawi di Persia. Dua dinasti ini telah memberikan sumbangan yang
besar dalam perkembangan peradapan Islam. Dalam setiap kebudayaan memiliki
empat tahapan yaitu lahir, tumbuh,runtuh dan silam,
Dua Dinasti tersebut telah melewati konsepsi itu,Layaknya dinasti besar
lainnya, ketiga Dinasti ini mempunyai ciri khusus penting dan sumbangan khususu
bagi peradaban Islam. Dinasti Turki Usmani terkenal dengan kekuatan militer dan
sumbangan qanunnya terhadap hukum islam. Sedangkan Safawi terkenal dengan tarketnya
yang berhasil menjelma menjadi kekuatan politik.
DAFTAR
PUSTAKA
Engneer,
Asghar Ali, Asal-Usul dan Perkembangan Islam, Yogyakarta:,
1999.
Hamka, Sejarah
Umat Islam III, Jakarta : Bulan Bintang, 1981.
Hassan
Ibrahim, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Yogyakarta : Kota
Kembang, 1989.
Harun,
Maidir dan Firdaus, Sejarah Peradaban Islam, Padang: IAIN IB
Press, 2001.
Dedi supriyadi,M.ag.sejarah peradapan islam.(bandung:pustaka
setia,2008)
Dr.badri yatim,M.A.sejarah peradapan islam,dirasah
islamiyah II.(jakarta:PT raja grafindo persada,2006).
Dr.H ahmad wahid.sejarah kebudayaan islam XII.(yogyakarta,pustaka
insan madani).
DOWNLOAD MAKALAH DISINI
ConversionConversion EmoticonEmoticon